DASAR ARSITEKTUR EKOLOGI
- SUCI LESTARI, 27316162
- Jan 6, 2018
- 4 min read
Ekologi biasanya dimengerti sebagai hal-hal yang saling mempengaruhi: segala jenis makhluk hidup dan lingkungannya. Demikian proses kelahiran, kehidupan, pergantian generasi dan kematian yang semuanya menjadi bagian dari pengetahuan manusia. Proses yang berlangsung terus ini dinamakan sebagai hukum alam.
Ekologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dasar-dasar sebuah ekosistem adalah komunitas dan kawasan alam. Ekosistem terdiri dari unsur hayati dan non hayati, terdiri dari hubungan-hubungan timbal balik di dalam dan diantara organisme dengan lingkungan abiotik. Masing-masing mempengaruhi sifat-sifat lainnya dan keduanya perlu untuk memelihara kehidupan sehingga terjadi keseimbangan, keselarasan, dan keserasian alam di bumi ini. Ekosistem terdiri dari 4 komponen dasar yaitu; lingkungan abiotik, organisme produsen, organisme konsumen dsan organisme perombak. Perbedaan ekosistem yang satu dengan yang lain dapat dilihat dari jumlah jenis organisme produsen, jumlah organisme konsumen, jumlah keanekaragaman mikroorganisme, jumlah dan macam komponen abiotik, kompleksitas interaksi antarkomponen, berbagai proses yang berjalan dalam ekosistem. Pada ekosistem alam yang lengkap tidak dibutuhkan pemeliharaan atau subsidi energi karena dapat memelihara dan memenuhi sendiri, dan selalu berada dalam keseimbangan. Keanekaragaman ekosistem dapat terbentuk secara alami dari masa ke masa sehingga menciptakan keanekaragaman. Keanekaragaman ekosistem dapat menunjukan evolusi.
Komunitas adalah bagian terbesar ekosistem yang terdiri dari kumpulan tumbuhan dan binatang yang bersama membentuk masyarakat . suatu komunitas terdiri dari banyak jenis dengan berbagai macam kegoncangan (fluktuasi)populasi yang saling mempengaruhi.organisme dalam suatu komunitas saling berhubungan karena melalui proses-proses kehidupan yang saling berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Suksesi dan klimaks adalah perubahan-perubahan atau pergantian-pergantian tanpa ataupun dengan campur tangan manusia. Suksesi sekunder hampir sama dengan suksesi primer, perbedaannya adalah pada keadaan kerusakan ekosistem atau kondisi awal habitatnya. Ekosistem tersebut mengalami gangguan tapi tidak total, masih ada komunitas yang tersisa.
Ceruk ekologis berarti lekuk atau jeluk di alam yang dimanfaatkan oleh tanaman atau makhluk hidup tertentu sehingga aman tanpa gangguan. Batas toleransi pada masing-masing makhluk hidup sangat berbeda-beda, maka kepekaan terhadap pengaruh lingkungan berbeda pula. Ada makhluk hidup yang bersifat generalis (yang dapat hidup hampir dimana saja) dan ada yang bersifat spesialis (yang menuntut curug ekologis).
Aliran dalam ekosistem
Organisme-organisme dan kemampuannya tergantung pada aliran energi dan zat-zat yang dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu untuk memproduksi materi organik. Energi surya dibutuhkan untuk menjalankan peredaran materi tersebut karena elemen-elemen vital dan alat bantu yang dapat digunakan oleh organisme-organisme pada ekosistem alam tidak tersebar merata. Aliran ini disebut daur, siklus, atau peredaran. Namun istilah yang sekarang sering digunakan adalah peredaran karena paham yang cukup jelas dan tepat bila dibandingkan dengan istilah yang lain. Peredaran bahan alam, dengan memperhatikan hubungan pangan pada suatu jenis binatang terlihat bahwa disatu sisi merupakan bahan makanan dan disisi lain adalah musuh. Namun yang terjadi sebenarnya adalah peredaran. Tidak semua tumbuhan atau binatang akan dimakan oleh musuhnya, tetapi banyak juga yang mati karena sebab yang lain. Bahan ini akan dimakan oleh organisme perombak yang akan menyediakan mineral yang dibutuhkan tumbuhan sebagai pupuk. Di waktu yang sama tumbuhan membutuhkan kerbondioksida dari udara dan menyediakan oksigen bagi binatang dan manusia.
Hipotesis Gaia
“Kehidupan bukan menciptakan lingkungan menurut kebutuhannya
Kehidupan bukan merupakan faktor penentu melainkan sistem keseluruhan termasuk kehidupan dan lingkungan material.”
Hipotesis Gaia memberi pandangan baru tentang planet bumi kita, meningkatkan pengertian tentang kebodohan yang memusnahkan ribuan jenis mahkluk hidup di bumi, yang akan menghancurkan dasar kehidupan kita.
Pembangunan dan Kerusakan Alam
Tugas dan Kualitas Arsitek
Kepentingan landasan bersama antara pencipta dan pengguna adalah tuntutan utama pada arsitektur ekologis.
Merealisasikan cita – cita tentang si pengguna.
Mengedepankan alam dan lingkungan dalam proses merancang serta tidak melupakan fungsi utama serta citra dari si pengguna.
Jejak Ekologis
Alam mempunyai pola tersendiri untuk menjaga keseimbangannya begitu juga manusia, namun umumnya manusia hanya meninggalkan jejak yang merusak pada alam, bangunan yang baik adalah bangunan yang tidak mengakibatkan efek negatif akibat dari pembangunan dan penggunaannya.
Membuat pola layaknya alam sehingga terjaga ke asrian lingkungannya tanpa merusak.
Membangun untuk Menghuni
Dalam membangun hal kenyaman menjadi salah satu acuan penting, arsitektur ekologis tidak hanya mengedepankan ketepatan dalam pemilihan bahan bangunan, menyusun rangka, respon tiap aspek terhadap lingkungan saja, namun juga memperhatikan kenyamanan si pengguna dari mulai merencakan bentuk bangunan hingga menyusun ruang dalam bangunan demi mencapai kenyamanan si pengguna itu sendiri.
Banyak cara untuk menyusun ruang yang baik, dan salah satunya ialah
Feng Shui
Memperhatikan tiap detail bangunan dalam menyusun ruang, dengan berbagai tujuan, mulai dari sekedar kenyamanan, hingga peruntungan si pengguna dalam hal keuangan keluarga dan pekerjaan dsb. berdasarkan ramalan dari cina.Baik dalam maupun luar bangunan.
Kenyamanan dalam ruang dapat juga di acu dari beberapa indra yang ada pada tubuh manusia, seperti :
Mata – Visual
Hidung – Aroma
Telinga – Kebisingan
Kulit – Penghawaan
Secara mikro maupun makro pada bangunan.
Adapun yang perlu diperhatikan dalam membangun yaitu gangguan dari luar dan dalam bangunan.
Yang biasa disebut Sick Building Syndrom
Kenyamanan pada bangunan pun dapat diperuntukan bagi pengguna yang mebutuhkan kebutuhan khusus, bagi bangunan yang di peruntukan adanya pengguna kebutuhan khusus, kita pun harus memperhatikan tingkat kenyaman untuk mereka
Membangun Kembali
Membongkar dengan seksama serta memperbaiki kesalahan yang telah di bangun.
Mengandung empat persyaratan :
Menghindari monokultur
Meningkatkan mobilitas mental
Membatasi penggunaan energi
Struktur gendung yang dapat digunakan kembali
Kita tidak diharuskan membangun dengan lahan baru untuk bangunan baru tiap kalinya, kita bisa juga membangun kembali atau memperbaikin bangunan yang sudah ada menjadi bangunan ekologis yang lebih baik, layaknya pengolahan sampah menjadi bahan yang berguna.
Begitu pula sampah yang di hasilkan dari bangunan perlu kita pikirkan kemana sampah itu akan berkahir, kita harus merencanakannya, entah itu akan diolah kembali atau dibuang ke tempat yang tempat dengan cara yang tepat.
Kesimpulan
Pandangan masa depan
Makin lama makin banyak manusia merasa tersinggung oleh pembangunan yang membatasi ruang hidup mereka.
Tidak seharusnya seperti itu, karna sebaik baiknya manusia hidup adalah manusia yang bisa hidup berdampingan dengan alam.
“Patokan pembangunan selalu adalah kehidupan manusia dengan segala tuntutan fisi maupun psikis.
Seorang arsitek harus menyediakan perencaan yang bertalian erat dengan konsep ruang yang fleksibel dan barvariabel sehingga dapat menjamin kualitas ruang hidup yang tinggi.
Kualitas ruang yang tinggi meningkatkan kualitas kehidupan manusia.
Pengertian dan penerapan arsitektur ekologi dapat membantu pencapaian tujuan tersebut yang tinggi sekali sehingga arsitek masa depan penuh rasa tanggung jawab terhadap sesama manusia dan terhadap alam sekitarnya.”
Comments